Disusun oleh :
Syifa Chairunisa Sobari
Nim : 060.01.01.14
Diajukan untuk memenuhi
Tugas MK Asuhan Persalinan sebagai Ujian Akhir Semester (UAS)
Dosen : Moudy E.U Djami
MMpd,MKM,M.keb
AKADEMI KEBIDANAN BINA
HUSADA TANGERANG TAHUN 2015
RETENSIO PLASENTA
a Pengertia
Retensio Plasenta
Retensio
plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah
kelahiran bayi. (Elisabrth,2015)
Retensio
plasenta merupakan komplikasi dalam persalinan yang menduduki posisi ketiga
sebagai penyebab perdarahan postpartum primer dimana perdarahan postpartum
primer merupakan prioritas pertama dalam kematian ibu bersalin di Indonesia.
Oleh karena itu memerlukan perhatian yang serius dan adekuat. Dalam pembahasan
ini, penulis membandingkan 2 hal yaitu umur dan paritas ibu bersalin dengan
kejadian retensio plasenta. Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai saat berulang tahun (Nursalam, 2001). Menurut Saifuddin, umur
dibagi menjadi 3 yaitu umur 35 tahun.
Walaupun umur 20-35 tahun dikatakan sebagai
kurun waktu reproduksi sehat tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi
komplikasi retensio plasenta saat melahirkan, sekalipun tidak setinggi resiko
pada saat umur 35 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dari 58 orang ibu
bersalin di Puskesmas Jagir Surabaya tahun 2012 mayoritas adalah umur 20-35
tahun yaitu 40 orang (68,9%) dibandingkan umur 35 tahun yaitu sebanyak 18 orang
(31,1%). Sedangkan dari 19 orang ibu bersalin yang mengalami retensio plasenta
mayoritas pada umur 35 tahun sebanyak 12 orang (66,7%) dibandingkan umur 20-35
tahun yaitu sebanyak 7 orang (17,5%).
Hal
ini disebabkan pada umur 35 tahun sering mengalami kekakuan jaringan sehingga
miometrium juga tidak dapat bekerja dengan maksimal. Dilihat dari analisis data
dengan menggunakan Uji Chi-Square didapatkan ada hubungan antara umur ibu
bersalin dengan kejadian retensio plasenta. Paritas adalah keadaan seorang
wanita sehubungan dengan kelahiran anak yang dapat hidup (Dorland, 2002).
Menurut Saifuddin, paritas yang berpotensi mengalami retensio plasenta adalah
pada multipara dan grandemultipara. Pada multipara terjadi kemunduran dan cacat
pada endometrium yang mengakibatkan terjadinya fibrosis pada bekas implantasi
plasenta pada persalinan sebelumnya, sehingga vaskularisasi menjadi berkurang.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin,
plasenta akan mengadakan perluasan implantasi dan vili khorialis akan menembus
dinding uterus lebih dalam lagi sehingga akan terjadi plasenta adhesiva sampai
perkreta. Selain itu juga, pada multipara dan grandemultipara terjadi penurunan
elastisitas uterus sehingga miometrium tidak dapat berkontraksi dan beretraksi
dengan maksimal yang mengakibatkan terjadinya retensio plasenta. Berdasarkan
hasil penelitian yang didapatkan dari 58 orang ibu bersalin di Puskesmas Jagir
Surabaya Tahun 2012 mayoritas paritasnya adalah primipara yaitu sebanyak 38
orang (65,5%) dibandingkan multipara dan grandemultipara yaitu sebanyak 20
orang (34,5%). Sedangkan dari 19 orang ibu bersalin yang mengalami retensio
plasenta mayoritas pada multipara dan grandemultipara yaitu sebanyak 11 orang
(55%) dibandingkan primipara yaitu sebanyak 8 orang (21,1%). Hal ini disebabkan
karena rahim sering terjadi terjadi peregangan sehingga kehilangan
elastisitasnya yang kemudian berdampak miometrium tidak dapat berkontraksi dan
retraksi dengan maksimal. Dilihat dari analisis data dengan menggunakan Uji
Chi-Square didapatkan ada hubungan antara paritas ibu bersalin dengan kejadian
retensio plasenta.
Jenis-jenis
Retensio placenta :
·
placenta adhesiva adalah implantasi yang
kuat dari jonjot korion placenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme.
·
Placenta akreta adalah implantasi jonjot
korion placenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.
·
Placenta inkreta adalah implantasi
jonjot korion hingga mencapai/ memasuki miometrium.
·
Placenta perkreta adalah implantasi
jonhot korion placenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan
serosa dinding uterus.
·
Placenta inkarserata adalah tertahannya
placenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstruksi ostium uteri.
(Elisabeth,2015)
Gambaran
dan dugaaan penyebab retensio plasenta :
GEJALA
|
SEPARASI/ AKRETA PARSIAL
|
PLASENTA INKARSERATA
|
PLASENTA AKRETA
|
Konsistensi
uterus
|
Kenyal
|
Keras
|
Cukup
|
Tinggi
fundus
|
Sepusat
|
2
jari bawah pusat
|
Sepusat
|
Bentuk
fundus
|
Diskoid
|
Agak
globuler
|
Diskoid
|
Pendarahan
|
Sedang-banyak
|
Sedang
|
Sedikit/
tidak ada
|
Tali
pusat
|
Terjulur
sebagian
|
Terjulur
|
Tidak
terjulur
|
Ostrium
uteri
|
Terbuka
|
Konstriksi
|
Terbuka
|
Separasi
plasenta
|
Lepas
sebagaian
|
Sudah
lepas
|
Melekat
seluruhnya
|
syok
|
Sering
|
Jarang
|
Jarang
sekali
|
d
Tanda
dan gejala Retensio placenta
Gejala
yang selalu ada adalah plasenta belum lahir dalam 30 menit, pendarahan segera
kontraksi uterus baik. Gejala yang kadang-kadang timbul yaitu tali pusat putus
akibat traksi berlebihan, inversi uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan. Gejala
yang selalu ada yaitu plasenta atau sebagaian selaput (mengandung pembuluh
darah) tidak lengkap dan perdarahan segera. (Elisabeth,2015)
e Penanganan
Retensio Placenta
1.
Tentukan jenis retensio plasenta yan
terjadi karena berkaitan dengan tindakan yang di ambil.
2.
Regangkan tali pusat dan minta pasien
untuk mengedan.
3.
Pasang infus oksitosin 20 IU dalam 500 Ml
NS/RL dengan 40 tetes permenit.
4.
Bila traksi terkontrol gagal untuk
melahirkan plasenta, lakukan manual palsenta secara hati-hati dan halus untuk
menghindari terjadinya perforasi dan pendarahan.
5.
Lakukan tranfusi darah apabila
diperlukan.
6. Berikan antibiotik profilaksis
(ampisislin 2g IV/ oral + metronidazole 1g supositoria/oral).
7. Segera atasi bila terjadi komplikasi
perdarahan hebat, infeks, syok neurogenik. (Elisabeth,2015)
REFERENSI
2.
Elisabeth Siwi Walyani,dkk.2015. Asuhan
Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : PUSTAKABARUPRESS.
Cukup bagus, tetapi harus lebih banyak posting artikel ilmiah ya, spy bisa bantu banyak orang.... Orang tua dan dosenmu pasti bangga kalau anaknya pintar dan berguna bagi banyak orang. Tetap semgant belajar, hindari plagiat dan God bless ya....
BalasHapus